Goresan Pena Goenawan Mohamad

Ini adalah halaman khusus yang saya dedikasikan untuk memuat dan membagi tulisan-tulisan Goenawan Mohamad, penulis Indonesia pertama yang membuat saya terkesan dengan dengan kedalaman kritiknya yang dipadukan dengan wawasannya yang luar biasa luas, dan penggunaan bahasanya yang sederhana, namun kuat dan bermakna mendalam - kontras dengan pandangan umum (Sayangnya termasuk pandangan saya sendiri) terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa yang miskin perbendaharaan kata-kata  - poor vocabulary. Menyelami karya beliau membuat saya mampu lebih menghargai bahasa Indonesia, dan memupuk keinginan untuk menulis dalam bahasa indonesia dengan lebih baik.


Dari buku Tuhan & Hal-hal yang Tak Selesai


10 Waktu tak juga mati. Para penyair mengira bahwa waktu akan jadi beku di dalam ruang ketika ia dibaca sebagai unit matematis. Kini orang semakin tahu, waktu justru efektif dilecut modernitas. Ia mungkin jadi abstrak, tapi tak kosong. Ia brisi daya yang ampuh -seperti ketika jarak persis antara dua detik disiapkan oleh seorang troris yang memasang "bom waktu".

Waktu adalah ongkos, begitulah kiri orang makin sering berkata, setengah mengeluh, tapi pasti. Kecepatan pun kian menentukan, sementara tanda ruang, misalnya tapal batas negara, segera terabaikan: di pasar uang, di mana transfer dana-dana hanya berlangsung seketika, ruang jadi ringkih, tak berarti lagi.

Tapi waktu yang seperti inikah yang membebaskan kita? Ia semakin berkuasa, Ia memang membawa semacam rasa pongah kedalam diri kira, karena kita-lah yang mengukurnya dan memberi daya yang ampuh. Tapi kemerdekaan kitaa adalah kemerdekaan dengan mata cemas ketika bangun pagi.